22 Dec 2011

Hari ibu, sekarang, esok, dan selamanya

22 Desember,
Bukan kali ini saja ku ingat ibu,
Yang melahirkanku, yang membuaiku dalam gendongan,
Menimang-nimang dalam ayunan, menungguku bisa berjalan.
     Ibu, aku hampir lupa akan 22 Desember,
     Bukan karena aku tak cinta akanmu ibu,
     Bukan pula karena diri ini terlalu sibuk dengan urusan sendiri,
     Apalagi tak memikirkan dirimu.
Ibu,
Masih ku ingat selimut hangat kau buat menutupi badanku di malam itu,
Tangisanmu saat melihat luka-luka ditubuhku,
Kekhawatiranmu saat ku dirantau.

      Jika Indonesia punya ibu kota,
      Kau adalah ibuku, di negaraku,
      Negara luas, dihati ini.
      Kau adalah ibu Negara disana.

Kalau bumi ini terbelah, langit akan runtuh,
Aku akan mencarimu ibu,
Anakmu ini memang tak disampingmu, tapi doaku selalu mendampingimu,
Bak angin yg berhembus sepoi tanpa terlihat.

      Kaulah wanita tercantik yang ku temui,
      Ku rindu pelukanmu,
      Ku rindu senyuman hangatmu,
     Dan ku rindu omelan mendidikmu.

Kaulah pelita, sampai nanti aku tiada,
Kaulah embun pagi, sampai berlalu berjuta pagi,
Dan aku berjanji padamu ibu,
Janji darah dagingmu, janji bayi mungilmu dulu,
Hari ibu bagiku, sekarang, esok, selamanya.
Setiap hari adalah untukmu,,,,,, ibu!



Ingatlah kawan, hari ibu itu setiap hari, bukan hanya 22 Desember. mari jadi anak yang berbakti, setiap manusia pasti lahir dari seorang ibu. semoga bermanfaat, salam dari Sang Penggembala, Tyas Haryadi.... ^_^

0 komentar:

Post a Comment

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com